Penyakit Akibat Seks Bebas - adalah bagi perempuan atau laki yang punya suami atau pacar penyakit akibat seks seks bebas yang sering gonta-ganti pasangan penyakit akibat seks seks bebas. Perempuan yang menjadi korban seks lelaki playboy rawan terkena kanker serviks dengan media penular si lelakinya. Centers for Diseases Control and Prevention di Atlanta menyebutkan ada 50 organisme yang bisa menular lewat seks. Penyakit ini akan menyerang baik si lelaki maupun wanitanya.
Seorang lelaki bisa menjadi media penularan dari virus HPV (human pappiloma virus) yang menyebabkan kanker leher rahim (serviks). Makanya tak heran jika lelaki playboy dikatakan ‘penjahat kelamin’ karena gaya seks gonta ganti pasangan rawan menularkan penyakit kelamin.
Seperti yang pernah dijelaskan dr Melissa S Luwia, MHA dari Yayasan Kanker Indonesia ketika seorang perempuan memiliki risiko kanker serviks lalu berhubungan seks dengan lelaki, tapi kemudian lelaki itu melakukan hubungan seks lagi dengan wanita lain. Si wanita lain ini bisa tertular kanker serviks dari perempuan satunya dengan media penularan si lelaki tersebut.
Mantan Presiden Argentina, Juan Peron juga diduga menjadi perantara penularan kanker serviks uteri dari istri pertama ke istri kedua.
Juan Domingo Peron yang pernah memimpin Argentina selama 3 periode tercatat beberapa kali menikah. Pernikahan pertama dan kedua berakhir dengan kematian sang istri, yang disebabkan oleh penyakit yang sama.
Istri pertama Peron adalah Aurelia Tizon, yang memiliki nama panggilan Potota. Perempuan yang berprofesi sebagai guru ini meninggal karena kanker serviks uteri pada usia 29 tahun, selang 13 tahun sejak pernikahannya dengan Peron.
Pada tahun 1952, giliran istri dari pernikahan kedua Peron yang meninggal. Maria Eva Duarte de Peron atau dikenal sebagai Evita Peron meninggal pada usia 33 tahun, juga karena kanker serviks urteri.
Dikutip dari Medscape, ada banyak faktor risiko yang dimiliki Evita. Selain diduga mengenal aktivitas seks di usia yang terlalu muda, Evita juga menikahi Peron yang sudah pernah berhubungan seks dengan perempuan lain.
Sementara di dunia saat ini ada 10 penyakit seks yang paling sering dialami orang yang suka gonta-ganti pasangan.
1. Herpes Genital
Hampir 31 juta orang Amerika, satu per enam jumlah penduduk Amerika-pernah menderita herpes genital. Herpes, yang disebabkan oleh virus herpes simplex tipe 2, adalah infeksi seumur hidup yang menyebabkan lecet-lecet pada alat kelamin yang biasanya datang dan pergi.
Ada pria yang tidak menunjukkan gejala apa pun, tetapi mereka tetap bisa menulari orang lain. Acydovir (Zovirox), sebuah obat yang diresepkan, dapat meringankan gejala-gejalanya, tetapi tidak menyembuhkan. Lecet-lecet karena herpes tersebut bisa meningkatkan risiko tertular AIDS melalui luka di darah.
2. Sifilis (Penyakit Raja Singa)
Juga dikenal dengan nama Great Imitator karena gejala-gejala awalnya mirip dengan gejala-gejala sejumlah penyakit lain. Sifilis sering dimulai dengan lecet yang tidak terasa sakit pada penis atau bagian kemaluan lain dan berkembang dalam tiga tahap yang dapat berlangsung lebih dari 30 tahun.
Secara umum, penyakit ini dapat membuat orang yang telah berumur sangat menderita, karena dapat mengundang penyakit jantung, kerusakan otak, dan kebutaan. Apabila tidak diobati, penyakit ini juga dapat menyebabkan kematian. Kira-kira 120.000 orang di AS tertular sifilis tiap tahun.
3. Gonore (Kencing Nanah)
Penyakit ini telah dikenal sejak dahulu, menyerang sekitar 1,5 juta orang Amerika, baik pria maupun wanita, setiap tahun. Meskipun sering tanpa gejala, infeksi bakteri ini dapat menyebabkan rasa sakit saat buang air kecil dan mengeluarkan nanah setelah dua hingga sepuluh hari. Kalau tidak diobati, penyakit ini dapat berkembang menjadi artritis, lepuh-lepuh pada kulit, dan infeksi pada jantung atau otak. Gonore dapat disembuhkan dengan antibiotika.
4. Klamidia
Kondisi ini mempunyai gejala mirip gonore, walaupun bisa juga muncul tanpa gejala. Di Amerika, klamidia termasuk penyakit yang paling mudah diobati, tetapi mudah juga menginfeksi, yaitu sekitar 4 juta orang setiap tahun. Penyakit ini dapat menyebabkan artritis parah dan kemandulan pada pria. Seperti sifilis dan gonore, penderitanya dapat disembuhkan dengan antibiotika.
5. Jengger Ayam atau Kutil di kelamin (Genital wart)
Di Amerika, kasus kutil pada alat kelamin ini mencapai 1 juta setiap tahunnya. STD ini disebabkan oleh sejenis virus papiloma, yang terkait dengan kanker penis serta anus. Obatnya tidak ada, walaupun kutil yang terjadi dapat dihilangkan melalui operasi atau dibakar, atau dibekukan. Akan tetapi setelah itu gejala yang sama dapat datang kembali.
6. Hepatitis B
Penyakit ini dapat berlanjut ke sirosis hati atau kanker hati. Setiap tahun kasus yang dilaporkan mencapai 200.000, walaupun ini satu-satunya STD yang dapat dicegah melalui vaksinasi.
7. Kanker prostat
Dalam sebuah studi yang dilakukan oleh Karin Rosenblatt dari University of Illinois, diketahui bahwa dari 753 pria yang disurvei, terdapat hubungan antara kanker prostat dan banyaknya berhubungan seksual dengan beberapa orang. Pria yang sering melakukan seks dengan banyak wanita berisiko 2 kali lipat terkena kanker prostat.
8. Kanker Serviks (leher rahim)
Hampir 95 persen kanker serviks disebabkan oleh Human Papiloma Virus (HPV), dan 33 persen wanita dilaporkan punya virus tersebut, yang menyebabkan adanya sakit di leher rahim. Virus ini bisa menular lewat hubungan seksual, dan laki-laki pun bisa tertular oleh virus ini.
9. HIV/AIDS
Pertama kali ditemukan pada tahun 1984. AIDS adalah penyakit penyebab kematian ke-6 di dunia, baik bagi wanita maupun pria. Virus yang menyerang kekebalan tubuh ini bisa menular melalui darah dan sperma pada saat berhubungan seksual. Hingga kini vaksinnya masih dikembangkan namun belum terbukti ampuh mencegah penularannya.
10. Trichomoniasis
Bisa menyebabkan daerah di sekitar vagina menjadi berbuih atau berbusa. Ada juga yang tidak mengalami gejala apapun. Penyakit ini bisa menyebabkan bayi terlahir prematur jika sang ibu menderita penyakit ini saat hamil.
Sangat penting mengetahui bahwa hubungan seksual bukan hanya sekedar hubungan intim. Kontak seksual seperti ciuman, oral seks dan penggunaan alat bantu seks seperti vibrator juga berisiko menularkan virus.
Satu-satunya cara untuk mencegah penyebaran dan tidak mendapatkan penyakit itu adalah dengan berhubungan seks dengan satu pasangan. Penggunaan kondom memang bisa mencegah penyakit HIV dan gonorrhea, tapi kurang efektif mencegah herpes, trichomoniasis, chlamydia dan HPV.
[http://kadri-blog.blogspot.com/2010/11/penyakit-akibat-seks-bebas.html]
0 comments:
Posting Komentar