Kamis, 19 April 2012

Inilah Cream Pemutih yang dapat Merusak Kulit

Inilah Cream Pemutih yang dapat Merusak Kulit - Kulit putih identik dengan cantik, oleh karena itu kebanyakan kaum hawa berlomba-lomba mencoba berbagai produk kecantikan untuk memutihkan kulitnya. Tetapi apakah semua produk kecantikan itu aman, berikut ini wawasan tentang berbagai metode pemutihan kulit yang wajib diketahui.

FastStoneEditor Mengenal bahan pemutih kulit

Pemutihan kulit, pencerahan kulit dan pengelupasan kulit adalah penggunaan bahan-bahan kimia yang bertujuan untuk mencerahkan kulit dengan cara mengurangi konsentrasi melanin (zat warna kulit). Pemutihan kulit yang dapat mengurangi atau memblokir produksi melanin umumnya bekerja dengan cara menghambat pembentukan suatu enzim yang disebut tyrosinase. Perawatan ini yang terbanyak berupa lotion topikal atau gel berisi bahan-bahan penghambat melanin dan retinoid. Bisa juga digunakan bahan-bahan alami atau metode laser, tentunya dengan mempertimbangkan respon terapi.

Berikut ini bahan-bahan kimia penghambat pembentukan melanin:

   1. Mercury : Banyak produk pemutih kulit menggunakan bahan toksik mercury antara lain mercury (II) chloride atau ammoniated mercury. Sejak tahun 1990 di USA, bahan ini dilarang penggunaannya oleh karena mercury akan terakumulasi di kulit dan pemakaian jangka panjang menimbulkan efek menghitamkan kulit. Bahkan beberapa studi menunjukkan pada pemakaian jangka panjang, mercury akan terserap masuk aliran darah dan terakumulasi pada organ tubuh penting seperti ginjal. Tentu saja hal ini berbahaya bagi kesehatan kita.


   2. Hydroquinone : Hydroquinone adalah suatu penghambat produksi melanin yang kuat, hal ini berarti mencegah penghitaman kulit. Hydroquinone tidak membuat kulit terkelupas tetapi mencerahkan kulit, dengan cara mengganggu pembentukan dan produksi melanin. Melanin adalah suatu zat warna kulit yang dihasilkan oleh sel-sel melanosit pada kulit. Melanin ini terbentuk terutama apabila kulit terpapar oleh sinar matahari. Terbentuknya melanin justru melindungi kulit dari efek ultraviolet yang merupakan salah satu faktor risiko timbulnya kanker kulit. Oleh karena itu beberapa negara melarang penggunaan Hydroquinone, contohnya : Perancis.


   3. Arbutin : Arbutin berasal dari daun bearberry, cranberry, mulberry atau blueberry shrubs, dan juga terdapat pada kebanyakan pear. Bahan-bahan ini dapat menghambat produksi melanin. Arbutin dan ekstrak tumbuhan yang lain merupakan alternatif pencerah wajah yang aman. Studi medis telah menunjukkan efisiensi arbutin untuk mencerahkan wajah.


   4. Tretinoin : Penelitian menunjukkan penggunaan Tretinoin (juga disebut sebagai all-trans retinoic acid) efektif untuk mengobati perubahan warna kulit. Saat menggunakan tretinoin harus menghindari sinar matahari. Pemakaian tretinoin membuat kulit menjadi lebih sensitif terhadap sinar UVA dan UVB.


   5. Alpha hydroxy acids : Alpha hydroxy acids (AHAs) — terdiri atas lactic acid dan glycolic aci. Penggunaan AHA berkonsentrasi 4% – 15% tidak efektif untuk menghambat melanin dan tidak bermanfaat sebagai pencerah kulit. Pada konsentrasi ini, AHA bermanfaat untuk merangsang penggantian kulit dan mengangkat kulit superfisial yang rusak (eksfoliasi) dimana sel-sel hiperpigmentasi terakumulasi. Pada penelitian lain menunjukkan AHA bermanfaat untuk menghambat pembentukan melanin selain eksfoliasi. Peeling (pengelupasan kulit) menggunakan bahan alpha hydroxy acid (konsentrasi 50% atau lebih) dapat mengangkat kulit yang menghitam. Metode ini hanya dapat dilakukan oleh dokter yang mempunyai kompetensi melakukan peeling.


   6. Kojic acid : Kojic acid adalah adalah produk sampingan dari proses fermentasi beras yang digunakan pada industri sake (minuman fermentasi beras Jepang). Beberapa penelitian menunjukkan kojic acid efektif menghambat produksi melanin. Tetapi produk ini kurang stabil, paparan udara atau sinar matahari dapat membuat perubahan warna dan mengurangi efektivitasnya. Pemakaian bahan kojic acid mungkin mempunyai efek karsinogen. Studi lain menunjukkan bahan ini dapat menimbulkan alergi dan iritasi kulit.


   7. Azelaic acid : Azelaic acid adalah komponen padi-padian antara lain gandum, gandum hitam, dan barley. Formulasi cream ini mengandung bahan aktif 20%. Azelaic acid digunakan sebagai obat jerawat, tetapi juga efektif untuk pengobatan hiperpigmentasi kulit.


   8. Vitamin C : Magnesium ascorbyl phosphate, L-ascorbic acid, ascorbyl glucosamine, dan ascorbic acid adalah berbagai macam vitamin C. Bermanfaat sebagai antioksidan kulit. Beberapa studi menunjukkan manfaat vitamin C untuk menghambat produksi melanin. Untuk tujuan ini, digunakan vitamin C konsentrasi tinggi (> 5%). Bahan ini jarang digunakan dalam industri kosmetik.

Kontroversi

Pada beberapa tahun terakhir, pencerahan kulit menjadi kontroversi karena bisa menimbulkan efek negatif. Terdapat beberapa bukti bahwa penggunaan bahan pemutih kulit seperti hydroquinone dan mercury menimbulkan efek berbahaya. Hydroquinone saat ini dilarang pemakaiannya di daerah Eropa dan di beberapa negara lain obat ini hanya boleh dipakai dengan indikasi khusus dari dokter.

Saat ini sudah mulai dipasarkan produk pencerah kulit yang bebas toksik. Tetapi tentu saja sebanding dengan harganya. Jepang dan Asia Pacifik merupakan pengguna terbesar produk pencerah kulit berkualitas tinggi. Sedangkan di negara berkembang masih banyak dipasarkan produk pemutih kulit terlarang.

Sering kita dengar beauty is pain bahwa kalau anda ingin cantik, anda harus mau sakit. Tetapi apakah kita mau mengambil risiko sakit yang bisa jadi berkepanjangan hanya demi penampilan luar?

Kalau anda ingin mempercantik kulit anda, pastikan produk yang anda pakai tidak mengandung bahan-bahan berbahaya atau berkonsultasilah terlebih dahulu dengan dokter yang berkompeten

0 comments:

Posting Komentar